Minggu, 27 Juli 2008

My blood


Bapakku seorang Sunda, beliau asli Kuningan Jawa Barat. Sebenarnya nggak Sunda banget sih karena bungawareng-ku (bapaknya buyut) hijrah dari Cirebon di tahun 1920-an. Kebudayaan Cirebon sendiri adalah campuran Sunda dengan Jawa. Sesuai dengan kebanyakan orang Sunda, ayahku berkepribadian halus dan menyenangkan.

Ibuku orang Jawa, lahir dan dibesarkan di Jombang Jawa Timur. Dari situlah sifat keterus terangannku berasal. Bicara apa adanya, tanpa tedeng aling-aling. Yang benar adalah hak yang salah adalah batil…(ini kalo menyangkut agama lhoo..)

Jadi kalo ditanya orang asalnya darimana…ya tergantung asal si penanya. Kalo dia dari Sunda, aku jawab orang Kuningan. Kalo dia dari Jawa aku jawab dari Jombang. Kalo si penanya orang luar Jawa aku jawab orang Cirebon, karena di tempat inilah kebudayaan Sunda dan Jawa bersatu. Nah kalo yang nanya bule, tentu saja aku jawab orang Indonesia….he..he…gue selalu bangga dan lantang saat menjawab..

Nggak pernah gue merasa rendah diri atau malu ngaku bangsa Indonesia. Gue udah keliling sebagian Bumi, mulai dari Medan sampai Manado, dari China sampai Arab, tak ada yang lebih baik dari bumi kita tercinta ini.

Yah mungkin saat ini kita sedang terpuruk, tetapi gue yakin suatu saat Indonesia benar-benar akan jadi mercusuar dunia, seperti yang diramalkan dan diimpikan Soekarno, Siliwangi, Ronggowarsito, Jayabaya dan 250 juta rakyat Indonesia.

Gue tetap cinta pada Indonesia..walaupun dengan keegoisan sukunya, kelakuan para wakil rakyatnya, kesemrawutan birokrasi dan system lalu lintasnya…..suatu hari nanti, pada saatnya tiba…gue ingin memejamkan mata di tanah yang gue cintai ini….INDONESIA….